Surplus produsen

Surplus Produsen
1 Menurut Mankiw et al. dalam Kusumawardani et al. (2012) Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut
Surplus produsen (PS) diukur dari sisi manfaat dan kehilangan dari sisi produsen atau pelaku ekonomi. Dalam bentuk sederhana, nilai ini bisa diukur tanpa harus mengetahui kurva pernawaran dari barang yang diperdagangkan (Dewi, 2016).
Surplus produsen terjadi ketika jumlah yang diterima oleh produsen lebih besar dari jumlah yang harus dikeluarkan dalam memproduksi barang dan/atau jasa (selisih jumlah tersebut = CS) (Dewi, 2016).
Market Supply menggambarkan berbagai jumlah dimana produsen berkeinginan untuk menjual pada    yang berbeda-beda (Hanani dan Dwiastuti, 2008)
Kurva Supply dapat juga dipakai untuk mengukur marginal (opportunity) cost dari penjual dari penawarannya pada berbagai jumlah dari barang (Hanani dan Dwiastuti, 2008)

Proses Terbentuknya Surplus Produsen

Gambar 1: Surplus Produsen (perusahaan) dan Konsumen

 Surplus produsen (PS) adalah area di bawah tingkat    dan di atas kurva penawaran, karena itu adalah jumlah minimum produsen dapat menghasilkan.
Di antara mereka ada yang sebenarnya -karena efesiensi produksinya- mampu menjual lebih rendah dari    keseimbangan itu. ‘keuntungan’ yang diterima oleh masing-masing produsen itu di sebut producer surplus (surplus produsen).
Jika pemerintah melakukan intervensi dengan menerapkan, misalnya, pajak atau subsidi, maka grafik permintaan dan penawaran menjadi lebih rumit dan juga mencakup daerah surplus pemerintah mewakili. Dikombinasikan, surplus konsumen, surplus produsen, dan pemerintah surplus (jika ada) membuat surplus sosial atau total surplus. Total surplus adalah ukuran utama dalam ekonomi kesejahteraan digunakan untuk mengevaluasi efisiensi kebijakan yang diusulkan.

Surplus Perusahaan Pada Pasar Persainagn Sempurna, Monopoli, dan Monopolistik.
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya produksinya dan produsen akan mendapat surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai surplus produsen  adalah alokasi yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat memperhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi, akan tetapi pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar atau eksternalitas.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa surplus perusahaan pada dasarnya adalah harga jual suatu barang dikurangi baiaya produksinya. Oleh karena itu, dalam menganalisis proses terbentuknya surplus produsen (surplus perusahaan) akan diterangkan melalui pendekatan biaya-biaya produksi dan tambahan keuntungan marginal; dalam hal ini adalah biaya marginal (MC), biaya variabel rata-rata (AVC), biaya rata-rata total (AC) dan tambahan keuntungan (MR).







Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna
Surplus perusahaan (surplus produsen) dalam pasar persaingan sempurna akan terbentuk pada saat di mana MR=MC,
Kegiatan perusahaan akan mencapai surplus keuntungan maksimum apabila jumlah produksi yang digambarkan dalam grafik tercapai keadaan di mana MR=MC dan berlaklu pada waktu produksi adalah 7 unit. Denghan demikian perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah sebanyak 7 unit. Jika seluruh surplus porodusen atau perusahaan yang diterima oleh seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas Eabc.

Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli
surplus perusahaan dapat terjadi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan pada bentuk kurva-kurva tersebut. Kemudian telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum atau bisa disebut juga surplus perusahaan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR=MC ada. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian, surplus perusahaan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC.

Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopolistik
Surplus perusahaan yang dicapai dalam pasar monopolisttik adalah sama dengan di surplus perusahaan pada pasar monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan pasar.
keadaan bagaimana surplus perusahaan pada pasar monopolistik dapat dicapai. Grafik tersebut menunjukkan keadaaan di mana keadaan MC=MR tercapai. Maka surplus keuntungan maksimum perusahaan tercapai apabila jumlah produksi adalah sebanyak Q unit dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi tiga PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis.








DAFTAR PUSTAKA
Hanani, N., R. Dwiastuti. 2008. Pasar dan Kesejahteraan. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Kusumawardani, I. S., Iwang G., Iis R. Analisis Surplus Konsumen dan Surplus Produsen Ikan Segar di Kota Bandung (Studi Kasus di Pasar Induk Caringin). Jatinangor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.
Dewi, Reffi. 2016. Penilaian Ekonomi Dan Konsep WTP vs WTA. Bogor: Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Ali, Sukron. 2012. Teori Surplus Perusahaan (Produsen). Bandung: Universitas Islam Bandung.


Komentar