DASAR ILMU TANAH

Pengertian tanah!
Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat antara satu dengan yang lain (diantaranya mungkin material organik) dan rongga-rongga diantara bagian-bagian tersebut berisi udara dan air. (Verhoef, 1994).
tanah adalah akumulasi mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. (Craig,1991)
Tanah adalah material yang terdiri dari agregat mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruangruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. (Das, 1995)
tanah menurut Bowles (1984), tanah adalah campuran partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut:
a. Berangkal (boulders) adalah potongan batuan yang besar, biasanya lebih besar dari 250 sampai 300 mm dan untuk ukuran 150 mm sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles/pebbles).
b. Kerikil (gravel) adalah partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
c. Pasir (sand) adalah partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm, yang berkisar dari kasar dengan ukuran 3 mm sampai 5 mm sampai bahan halus yang berukuran < 1 mm.
d. Lanau (silt) adalah partikel batuan yang berukuran dari 0,002 mm sampai 0,0074 mm.
e. Lempung (clay) adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm yang merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang kohesif.
f. Koloid (colloids) adalah partikel mineral yang diam dan berukuran lebih kecil dari 0,001 mm.

Tanah dikatakan sebagai media tumbuh tanaman.
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik. Benda alami ini terbentuk oleh hasil kerja interaksi antara iklim (i) dan jasad hidup (o) terhadap bahan induk (b) yang dipengaruhi relief tempatnya terbentuk (r), dan waktu (w) yang digambarkan dalam fungsi
T = f (i, o, b, r, w)
Dimana T merupakan simbol yang menyatakan tanah dan masing-masing peubah adalah faktor-faktor pembentuk tanah (Arsyad, 2010).
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat adiktif bagi tanaman (Hanafiah, 2008).


Yang dimaksud dengan sifat morfologi tanah.
Tanah sebagai tubuh alam yang bebas mampu menumbuhkan tanaman karena memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup terhadap bahan induk dalam keadaan relief dan jangka waktu tertentu. Sifat-sifat tanah ditentukan di lapangan dengan melihat ciri-ciri morfologi profil yang merupakan hasil genesa tanah dan pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah (Lubis, 2006).
Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil tanah yang baru dibuat. Pengamatan di lapang biasanya dimulai dengan membedakan lapisan-lapisan tanah atau horison-horison. Horison adalah lapisan dalam tanah lebih kurang sejajar dengan permukaan tanah dan terbentuk karena proses pembentukan tanah. Di lapang masing-masing horison diamati sifat-sifatnya yang meliputi: warna, tekstur, konsistensi, struktur, kutan, konkresi dan nodul, pori-pori tanah  (void), pH (metode lapang), batas-batas horison (Hardjowigeno, 1993).
Menurut Prijono (2010), karakterisasi morfologi tanah, antara lain meliputi:
a)  Warna tanah
b)  Tekstur tanah
c)  Struktur tanah
d)  Konsistensi
e)  Pori




DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Serial Pustaka IPB Press.
Bowles, joseph. 1984. sifat-sifat fisis dan geoteknis tanah. Jakarta: Erlangga.
Das, M Braja. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Geoteknis). Jakarta: Erlangga.
Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Grafindo Persada.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.
Prijono, S. 2010. Morfologi dan Sifat Fisik Tanah. (http://sugengprijono.files-wordpress.com.) diakses pada 6 Maret 2017.
Verhoef, PNW. 1994. Geologi Untuk Teknik Sipil. Jakarta: Erlangga.

Komentar