Manajemen Tanaman Jeruk

Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.

Ada beberapa fungsi dalam menejemen pada tanaman jeruk
1. Perencanaan
Perencanaan ini dilakukan untuk mempermudah mencapai tujuan, mengurangi ketidak pastian, meminimalisir pemborosan, dan memudahkan proses evaluasi.
Contoh: saya akan menanam jeruk dalam lahan 1 hektar saya harus merancang berapa buah bibit yang saya pakai, model penanaman seperti apa yang akan saya lakukan, dan juga seberapa besar nanti hasil yang saya inginkan kedepannya.

2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu langkah menetapkan, menggolongkan, dan megatur berbagai macam kegiatan yang akan dilakukan dalam penanaman. Dalam penanaman jeruk ini kita harus menetapkan
Kapan waktu yang tepat untuk penanaman jeruk?
Bibit apa yang akan kita pakai?
Bagaimana kita nanti dalam pengolahan lahan?
Teknik penanaman seperti apa yang kita inginkan?
Bagaimana kita memelihara tanaman jeruk ini?
Bagaimana antisipasi kita saat tanaman jeruk diserang hama dan penyakit?

3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penanaman jeruk kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
-Iklim
Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
-Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
-Media Tanam
Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik. Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
Ketinggian TempatTinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
 Jenis Siem: 1–700 m dpl.
Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
Jenis Purut: 1–400 m dpl.


Lalu dalam pelaksanaan penanaman dimulai dari:
a. Pembibitan
Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.

b. Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman.

c. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
- Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
- Pengurangan akar.
- Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
- Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

d. Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
- Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
- Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
- Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
- Pemupukan.

e. Pengawasan
Pengawasan berfungsi sebagai kontrol apakah penanaman yang kita lakukan itu berjalan dengan baik. Dan berjaga-jaga tindakan apa yang harus dilakukan ketika dalam penanaman nantinya ada hal yang tidak diinginkan seperti adanya hama dan penyakit, gagal panen dan sebagainya.

f. Pengevaluasian
Evaluasi ditujukan saat kita sudah memanen buah jeruk. Apakah buah jeruk yang kita panen sudah memenuhi target, apakah ada yang salah dalam penanaman, jadi saat kita ingin menanam jeruk lagi kita bisa tahu apa kekurangan kita saat penanaman jeruk sehingga penanaman selanjutnya menjadi lebih baik.

Komentar